logo

logo

Rabu, 28 Maret 2012

TOLERANSI BUDAYA DI BENGKAYANG

06 Februari 2012, di jala-jalan sekitar pasar Bengkayang ramai dipadati arak-arakan dan iring-iringan
atraksi tatung. Yakni Masyarakat Kabupaten Bengkayang umumnya dan etnis Thionghoa khususnya sedang merayakan Cap Go Meh. Selain budaya Cina, ada juga budaya-budaya lain yang sengaja di tampilkan dalam iring-iringan ini, yakni : dari suku dayak, jawa, madura, melayu dan masih banyak lagi yang lainya.

Ini menandakan bahwa masyarakat di Kabupaten bengkayang sangat peduli akan keberagaman yang mana mereka percaya bahya perbedaan-perbedaan itu yang membuat mereka lebih berwarna dalam hal menjalani kehidupan mereka. Hal inilah yang harus kita jaga agar suatu masyarakat dapat selalu memberikan dukungan yang positif atas keberagaman adat istiadat.


Selain itu ,  kita  sebagai masyarakat Bengkayang juga harus berterima kasih atas kerjasama dari pihak kepolisian dalam hal ini Polres bengkayang yang telah mengirimkan personilya para anggota Sat-lantas  Polres Bengkayang yang telah turut serta mengamankan dan memperlancar jalanya acara tersebut hingga usai.

 
Akhirnya pesan dari penulis (Arie Aryanto ) sekaligus juru foto (Arie Aryanto ) bahwa marilah kita jadikan keberagaman kita yang sudah ada janganlah terpecah belah hanya karena isu-isu yang belum jelas kebenaranya. Marilah kita berpikif positif dalam menerima kabar berita yang datang. Hendaklah kita mencari tahu terlebih dulu kebenaranya barulah kita mengambil tindakan.


 Semoga apa yang telah Penulis ( Arie Aryanto ) sampaikan


 dapat menjadi hal yang baik bagi pembaca sekalian.
Dan semoga Kabupaten Bengkayang dapat lebih maju seiring waktu yang terus berlalu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar