logo

logo

Jumat, 30 Maret 2012

SAMBAS DULU ADALAH IBUNYA BENGKAYANG


Kabupaten sambas dulu adalah sebagai Ibu dari Bengkayang, yang mana setelah Bengkayang di anggap dewasa, maka pada tahun 1999 Kecamatan Bengkayang resmi menjadi Kabupaten Bengkayang. Berikut adalah sedikit ulasan mengenai wisata yang dahulu pernah menjadi Ibu dari Bengkayang.




GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SAMBAS
Kabupaten Sambas dengan luas wilayah 6.395,70 km2 atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah Kabupaten yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah propinsi Kalimantan Barat. Panjang pantai ±128,5 km dan panjang perbatasan negara ±97 km. Dilihat dari letak geografisnya Kabupaten Sambas terletak diantara 1’23” Lintang utara dan 108’39” Bujur Timur. Dengan batas administratif :


·         Sebelah Utara berbatasan dengan      : Malaysia Timur (Sarawak) dan Laut Natuna
·         Sebelah Selatan berbatasan dengan   : Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang
·         Sebelah Timur berbatasan dengan      : Kabupaten Bengkayang dan Sarawak
·         Sebelah Barat berbatasan dengan      : Laut Natuna
Wilayah administratif Kabupaten Sambas pada tahun 2008 meliputi 19 kecamatan yaitu :


·         Kecamatan Sambas
·         Kecamatan Sebawi
·         Kecamatan Tebas
·         Kecamatan Semparuk
·         Kecamatan Pemangkat
·         Kecamatan Salatiga
·         Kecamatan Selakau
·         Kecamatan Selakau Timur
·         Kecamatan Tekarang
·         Kecamatan Jawai
·         Kecamatan Jawai Selatan 

·         Kecamatan Sajad
·         Kecamatan Sejangkung
·         Kecamatan Paloh
·         Kecamatan Teluk Keramat
·         Kecamatan Tangaran
·         Kecamatan Subah
·         Kecamatan Galing
·         Kecamatan Sajingan Besar


dengan desa keseluruhan berjumlah 183 desa dan 1 UPT.

 

PETA PARIWISATA KABUPATEN SAMBAS
TOURISM MAP OF SAMBAS REGENCY



                             
 
ISTANE ALWATZIKHOEBILLAH

      

Status Kepemilikan : Pangeran Ratu Muhammad Tarhan Ibni Almarhum Pangeran Ratu Winata Kusuma
Nama Pengelola : Majelis Pemangku adat Istiadat Kesultanan Alwatzikhoebillah Sambas dan Pangeran Ratu Muhammad Tarhan Ibni Almarhum Pangeran Ratu Winata Kusuma.
Istane (dalam bahasa melayu sambas yang berarti istana) ini terletak di Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, yaitu ± 1 km dari pusat kota Sambas atau ± 225 km dari ibukota provinsi. Kondisi jalan yang beraspal dengan badan jalan yang lebar menjadikan tempat ini mudah dicapai baik dengan menggunakan roda dua maupun roda empat, dan tidak dikenakan retribusi bagi pengunjung yang ingin berkunjung ke tempat ini.
KEUNIKAN / SPECIAL INTEREST
Istana pertama kali didirikan oleh Raden Bima gelar Sultan Muhammad Tajuddin, Sultan  Sambas ke-2, pada tahun 1632 M. Sedangkan Istana yang ada sekarang, dibangun oleh Sultan Muhammad Mulia Ibrahim tahun 1933, dan ditempati 6 Juli 1935.
Terdapat banyak barang-barang pusaka peninggalan Sultan-sultan Sambas, diantaranya: Berbagai jenis senjata dan benda-benda religi lainnya.
Selain itu juga dapat ditemukan barang-barang cindera mata : Tempayan dari Kerajaan Cina (Dinasti Ming), cermin dari Kerajaan Belanda dan Kerajaan Inggris, bendi kuno dari Kerajaan Brunai.
Di dalam lokasi pagar istana terdapat bangunan Mesjid Jami’ Sambas dan merupakan salah satu cagar budaya Kabupaten Sambas, yang didirikan pada tanggal1 Muharram 1303 H. Sejarah berdirinya Masjid Jami’ tak dapat dipisahkan dengan nama dan sejarah hidup Sri Sultan Muhammad Tsafiuddin II, secara simbolik dapat dilihat dari konstruksi bangunannya dan dapat dihitung bahwa dari jumlah tiang tengah bagian dalam dari ruangan Masjid itu berjumlah 8 batang, yang melambangkan pendirinya yaitu Muhammad Tsafiuddin II, Sultan yang ke-8 dari Rechtelyn raja-raja Kerajaan Sambas (Islam), atap Masjid terdiri dari 3 tingkat atau 3 pendopo serambi masuk yang terletak pada bagian utara dan selatan serta bagian timur Masjid memberi isyarat bahwa model pertama bahan bangunan Masjid jami’ ini berasal dari Rumah Kediaman atau Keraton Sulthan Umar Aqamuddin III.
FASILITAS
Selain mudah dicapai, lokasinya yang dekat dengan pusat kota menjadikan tempat ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari pos-pos keamanan, kesehatan, akomodasi, tempat makan, serta fasilitas pendukung lainnya.


DANAU SEBEDANG


Status Kepemilikan : Masyarakat
Nama Pengelola : Masyarakat
Obyek wisata yang terletak di Desa Sempalai Sebedang, Kecamatan Sebawi ini memiliki jarak tempuh ± 19 km dari ibukota kabupaten, atau ± 204 km dari ibukota Provinsi, serta Lokasi ODTW Danau Sebedang tidak jauh dari jalan raya sehingga dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat hingga mencapai lokasi. Retribusi yang dikenakan untuk setiap pengunjung  adalah Rp 3000,00 (tarif normal) dan Rp 5.000,00-Rp 15.000,00 (jika ada event).
KEUNIKAN / SPECIAL INTEREST
Hamparan perairan danau ini dikelilingi oleh perbukitan nan hijau, sebagian merupakan hutan lindung yang menjadi habitan berbagai flora dan fauna khas Kalimantan, termasuk hutan kayu belian seluas 30 hektar.
Danau ini dikelilingi oleh perbukitan yang menjadi saksi bisu  dikuburnya kakak beradiK Bujang Nadi dan Dare Nandung yang konon menurut cerita rakyat setempat dihukum ayahandanya dengan mengubur mereka hidup-hidup.
Danau Sebedang mempunyai nilai sejarah bagi Kesultanan Sambas dan masyarakat Sambas pada umumnya karena merupakan situs bersejarah tempat pemandian dan peristirahatan Sultan Sambas dan keluarganya jaman dulu.

FASILITAS
Fasilitas yang dapat ditemukan sekitar obyek wisata ini antara lain; kantin-kantin makan, WC umum, penyewaan perahu, pos-pos kesehatan, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.

TANJUNG BATU


Status Kepemilikan : Hak Guna Usaha sampai Tahun 2017
Nama Pengelola : Tabrani Idris
Obyek wisata yang terletak di Kecamatan Pemangkat ini memiliki jarak tempuh ± 47 km dari ibukota kabupaten, dan hanya berjarak ± 200 m dari ibukota kecamatan atau ± 178 km dari ibukota Provinsi, serta dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
KEUNIKAN / SPECIAL INTEREST
Pantai Tanjung Batu merupakan pantai berbentuk tanjung bentukan alam yang terdiri dari bukit yang berbatu menjorok ke laut dengan ketinggian kurang lebih 80 meter. Di kaki bukit ini banyak terdapat batu – batu yang menghampar ke laut yang dapat di lihat apabila air laut dalam keadaan surut. Selain itu, obyek wisata alam Pantai Tanjung Batu dilengkapi dengan gunung  yang berfungsi sebagai benteng alam, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dari atas gunung keberbagai arah pandangan; menikmati pemandangan kota pemangkat, Gunung Gajah, Laut Cina Selatan, dan pemandangan indah lainnya.
Selain menawarkan keindahan panorama alam, obyek wisata ini juga memiliki keunikan lain yang dapat dijadikan salah satu alternatif untuk kegiatan wisata sejarah. Beberapa situs sejarah peninggalan masa penjajahan yang dapat ditemukan di obyek wisata ini antara lain :
a.       Tugu kekejaman fasisme Jepang dengan jumlah korban sebanyak 47 orang. Korban di kaki Gunung Tanjung Batu
b.      Meriam Tembak peninggalan jaman Belanda  terletak di kaki Gunung Tanjung Batu sebanyak 2 buah. Meriam ini berusia lebih dari satu setenggah abad (tahun 1850).
c.       Makam Jendral Belanda Van Den Boch bertuliskan 10/10 th. 1850. Berupa tugu di puncak Gunung Tanjung Batu.
d.      Di atas puncak Gunung Tanjung Batu, juga terdapat makam para tentara Belanda: “OBOS”. Karena kurangnya perhatian dan tidak terpelihara sampai tahun 2008 ini hanya dapat dilihat sebuah monumen berbentuk bujur sangkar dengan puncak atas berbentuk limas bertuliskan 1850 dan badan tugu empat persegi bertuliskan F. Jsorg, Luit Kol Inf. 1850 dan V.Winsheim.
FASILITAS
Fasilitas yang dapat ditemukan di obyek wisata ini antara lain Tempat ibadah (musholla), Hotel 2 buah, dengan 26 kamar, Homestay 1 buah, dengan 12 kamar,
Seafood Restaurant 1 buah, Shelter 1buah, Kamar mandi 1 buah, WC umum 3 buah, Dermaga perahu 2 buah, Toko souvenir 1 buah, Tempat parkir 3 buah, Papan Informasi daerah wisata.


Sumber air bersih yang tersedia di obyek wisata ini berasal dari sumur, sedangkan untuk pasokan listrik berasal dari PLN.


Bersambung.........................
Sumber  : ( Dinas Pariwisata Kabupaten Sambas )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar